Saat anak belum bisa membaca, kita bisa mengajaknya membaca dengan melihat gambar-gambar terlebih dahulu. Anak umur di bawah 3 tahun adalah saat yang tepat bagi ibu untuk mengajaknya belajar. Karena pada umur itu, anak dengan mudah menangkap kosakata yang pernah didengarnya. Ibu dapat memulai dengan buku cerita bergambar. Pegang jari anak dan bantu dia untuk menunjuk nama benda pada gambar. Setelah itu, anak diminta untuk menunjuk sendiri dengan jarinya.
Jangan pernah mengatakan "KAMU ANAK NAKAL". Anak ibarat kertas putih, dia belum tau apa-apa. Kalau kita amati betul-betul, sebenarnya anak kita tidak nakal, dia hanya mencari perhatian dengan orang di sekitarnya. Biarkan dia bereksplorasi sendiri, justru kita malah senang. Setelah dia puas dengan apa yang dilakukannya, beritau dia dengan pelan-pelan, gunakan kata-kata yang halus, jika si anak tetap memberontak, segera alihkan perhatiannya dengan mengaja bercerita atau mengingatkan dia pada sesuatu yang pernah ia alami yang membuat dia senang.
BUBUR STROBERI
- Ambil tepung beras 1-2 sendok makan. Larutkan menggunakan air secukupnya kemudian didihkan dengan api sedang. Setelah matang angkat.
- Ambil 1 buah stroberi, ambil dagingnya saja, haluskan (bisa menggunakan blender), saring dengan saringan kawat.
- Campur tepung beras yang sudah matang dengan stroberi yang sudah dilembutkan.
- Saat akan diberikan pada bayi, campur dengan susu formula (agar ada sedikit rasa manis)
- Ambil tepung beras 1-2 sendok makan. Larutkan menggunakan air secukupnya kemudian didihkan dengan api sedang. Setelah matang angkat.
- Ambil 2 lembar daun bayam, cuci bersih, rebus hingga matang.
- Kedua bahan tersebut aduk sampai rata.
- Berikan pada bayi dengan dicampur sedikit susu formula
- Lembutkan roti (untuk bayi)
- Campur dengan susu formula
Ketika si Pelit menyadari kehilangan hartanya, dia menjadi sangat sedih dan putus asa. Dia mengerang-erang sambil menarik-narik rambutnya.
Satu orang pengembara kebetulan lewat di tempat itu mendengarnya menangis dan bertanya apa saja yang terjadi.
"Emasku! oh.. emasku!" kata si Pelit, "seseorang telah merampok saya!"
"Emasmu! di dalam lubang itu? Mengapa kamu menyimpannya disana? Mengapa emas tersebut tidak kamu simpan di dalam rumah dimana kamu dapat dengan mudah mengambilnya saat kamu ingin membeli sesuatu?"
"Membeli sesuatu?" teriak si Pelit dengan marah. "Saya tidak akan membeli sesuatu dengan emas itu. Saya bahkan tidak pernah berpikir untuk berbelanja sesuatu dengan emas itu." teriaknya lagi dengan marah.
Pengembara itu kemudian mengambil sebuah batu besar dan melemparkannya ke dalam lubang harta karun yang telah kosong itu.
"Kalau begitu," katanya lagi, "tutup dan kuburkan batu itu, nilainya sama dengan hartamu yang telah hilang!"
Harta yang kita miliki sama nilainya dengan kegunaan harta tersebut.
Seekor singa sedang tidur dengan lelap di dalam hutan, dengan kepalanya yang besar bersandar pada telapak kakinya. Seekor tikus kecil secara tidak sengaja berjalan di dekatnya, dan setelah tikus itu sadar bahwa dia berjalan di depan seekor singa yang tertidur, sang Tikus menjadi ketakutan dan berlari dengan cepat, tetapi karena ketakutan, sang Tikus malah berlari di atas hidung sang Singa yang sedang tidur. Sang Singa menjadi terbangun dan dengan sangat marah menangkap makhluk kecil itu dengan cakarnya yang sangat besar.
"Ampuni saya!" kata sang Tikus. "Tolong lepaskan saya dan suatu saat nanti saya akan membalas kebaikanmu."
Singa menjadi tertawa dan merasa lucu saat berpikir bahwa seekor tikus kecil akan dapat membantunya. Tetapi dengan baik hati, akhirnya singa tersebut melepaskan tikus kecil itu.
Suatu hari, ketika sang Singa mengintai mangsanya di dalam hutan, sang Singa tertangkap oleh jala yang ditebarkan oleh pemburu. Karena tidak dapat membebaskan dirinya sendiri, sang Singa mengaum dengan marah ke seluruh hutan. Saat itu sang Tikus yang pernah dilepaskannya mendengarkan auman itu dan dengan cepat menuju ke arah dimana sang Singa terjerat pada jala. Sang Tikus kemudian menemukan sang Singa yang meronta-ronta berusaha membebaskan diri dari jala yang menjeratnya. Sang Tikus kemudian berlari ke tali besar yang menahan jala tersebut, dia lalu menggigit tali tersebut sampai putus hingga akhirnya sang Singa dapat dibebaskan.
"Kamu tertawa ketika saya berkata akan membalas perbuatan baikmu," kata sang Tikus. "Sekarang kamu lihat bahwa walaupun kecil, seekor tikus dapat juga menolong seekor singa."
Kebaikan hati selalu mendapat balasan yang baik.
Seekor anak kambing yang sangat lincah telah ditinggalkan oleh penggembalanya di atas atap jerami kandang untuk menghindari anak kambing itu dari bahaya. Anak kambing itu mencari rumput di pinggir atap, dan saat itu dia melihat seekor serigala dan memandang serigala itu dengan raut muka yang penuh dengan ejekan dan dengan perasaan yang penuh kemenangan, dia mulai mengejek serigala tersebut, walaupun pada saat itu dia tidak ingin mengejek sang Serigala, tetapi karena dia merasa serigala tersebut tidak akan dapat naik ke atas atap dan menangkapnya, timbullah keberaniannya untuk mengejek.
Serigala itupun menatap anak kambing itu dari bawah, "Saya mendengarmu," kata sang Serigala, "dan saya tidak mendendam pada apa yang kamu katakan atau kamu lakukan ketika kamu diatas sana, karena itu adalah atap yang berbicara dan bukan kamu."
Jangan kamu berkata sesuatu yang tidak kamu ingin katakan terus menerus
OBAT BATUK dan PILEK
- siapkan jeruk nipis dan madu
- peras jeruk nipis (jangan terlalu banyak)
- kukus air jeruk nipis tersebut
- beri madu secukupnya, berikan pada anak 1-2 kali sehari
- kupas bawang merah lalu di parut
- ambil airnya saja, oleskan pada ubun-ubun (jangan terlalu banyak)
- rebus kacang hijau yang sudah dicuci bersih, beri sedikit gula
- ambil sarinya atau airnya saja
- minumkan pada anak selagi hangat
- bila si anak masih minum ASI berikan ASI sesering mungkin karena panas pada anak biasanya karena tubuh si anak kurang cairan